Dalam proyek EPC (Engineering, Procurement, and Construction), pengadaan material adalah tulang punggung dari keberlangsungan aktivitas konstruksi. Namun ironisnya, justru aspek inilah yang paling sering mengalami keterlambatan. Berdasarkan survei, tertundanya pengadaan barang dan material yang dibutuhkan proyek berada di peringkat pertama penyebab keterlambatan proyek sebesar 91%. Ini menunjukkan bahwa pengadaan bukan sekadar isu logistik, tetapi faktor kritis yang menentukan sukses atau gagalnya keseluruhan proyek.
Mengapa Pengadaan Material Bisa Terlambat?
Bila ditelusuri lebih dalam, keterlambatan pengadaan bukan terjadi secara tiba-tiba, tetapi merupakan hasil dari tumpukan permasalahan di hulu. Berikut beberapa akar masalah utamanya:
1. Perencanaan yang Tidak Terintegrasi
Banyak proyek EPC di Indonesia masih berjalan dengan sistem perencanaan yang terpisah antara divisi engineering, procurement, dan construction. Hal ini menyebabkan tidak sinkronnya jadwal pemesanan dengan kebutuhan di lapangan. Engineering yang terlambat menyelesaikan gambar kerja akan menghambat proses pengadaan, yang akhirnya berdampak pada konstruksi.
2. Pembiayaan yang Terbatas
Kontraktor kerap mengalami kesulitan mendanai pembelian material di awal proyek, terutama saat arus kas belum mengalir dari pemilik proyek. Data jurnal mendukung hal ini, di mana kesulitan pendanaan oleh kontraktor menempati peringkat ke-2 (RII: 0.896) sebagai penyebab keterlambatan. Akibatnya, banyak pembelian yang ditunda, bahkan menunggu pembayaran termin berikutnya.
3. Ketergantungan pada Pemasok Tertentu
Kerap kali kontraktor hanya memiliki satu atau dua vendor utama yang menjadi andalan. Ketika vendor tersebut mengalami kendala pengiriman, seluruh proyek terdampak. Tanpa alternatif vendor yang siap, fleksibilitas menjadi rendah.
4. Masalah Logistik dan Distribusi
Proyek-proyek EPC sering berlokasi di wilayah terpencil yang membutuhkan logistik berlapis (laut, darat, bahkan udara). Sedikit saja terjadi gangguan cuaca atau keterlambatan izin pengiriman, maka jadwal distribusi material akan terganggu. Jurnal juga menyoroti kerusakan material di lapangan sebagai penyebab tambahan (peringkat 17).
5. Kurangnya Pemantauan dan Sistem Pelacakan
Tanpa sistem monitoring real-time terhadap jadwal pengiriman dan stok material, kontraktor sulit mengantisipasi keterlambatan. Banyak yang masih bergantung pada komunikasi manual atau spreadsheet yang rawan error.
Solusi Nyata: Pendekatan Terpadu dari Bababos
Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan solusi yang menyentuh akar masalah, bukan hanya menambal di permukaan. Bababos menghadirkan sistem pengadaan dan pembiayaan proyek yang terintegrasi dengan tiga pendekatan utama:
Limit Pembiayaan Sejak Awal Proyek
Kontraktor tidak perlu menunggu dana termin. Bababos memberikan limit yang bisa digunakan bahkan sebelum tender dimenangkan, sehingga pembelian material bisa dilakukan tepat waktu.
Full Support Proyek Lewat Virtual Escrow Account (VEA)
Melalui sistem ini, seluruh alur pengadaan dari pemesanan, pembayaran hingga distribusi material termonitor dalam satu platform. Ini meningkatkan transparansi dan mempercepat pengambilan keputusan.
Harga Stabil dari Jaringan Pemasok Luas
Dengan koneksi ke berbagai pemasok strategis, bababos mampu menjamin ketersediaan material dengan harga terbaik dan pengiriman tepat waktu, tanpa tergantung pada satu vendor saja.
Kesimpulan
Keterlambatan pengadaan material bukan semata akibat kesalahan operasional, tetapi mencerminkan lemahnya sistem pengelolaan proyek secara menyeluruh mulai dari pembiayaan, perencanaan, hingga rantai pasok. Data menunjukkan bahwa ini adalah penyebab nomor satu keterlambatan proyek EPC. Karena itu, solusinya tidak bisa setengah hati. Dibutuhkan mitra yang mampu menjembatani kebutuhan teknis dan finansial proyek secara simultan.
Bersama bababos, pengadaan tidak lagi menjadi titik lemah proyek—tetapi justru jadi kekuatan utama untuk menyelesaikan proyek lebih cepat, lebih efisien, dan lebih besar skalanya.
📞 0851 8667 8078 (Project Investor Team)
📧 marketing@bababos.com
🌐 www.bababos.com
Leave a Reply