Dalam dunia konstruksi dan proyek berskala besar, faktor keterlambatan proyek EPC (Engineering, Procurement, and Construction) adalah tantangan yang tidak bisa diabaikan. Meski proyek telah direncanakan secara rinci, banyak yang tetap menghadapi hambatan serius—bukan karena cuaca atau kondisi alam, tapi karena masalah internal yang sebenarnya bisa diantisipasi sejak awal.
1. Proses Perizinan yang Rumit dan Lambat
Salah satu faktor keterlambatan proyek EPC paling umum adalah lambatnya proses perizinan dari pemerintah pusat maupun daerah. Proses birokrasi yang panjang dan tidak transparan bisa menghambat pelaksanaan proyek sejak awal. Faktanya, hambatan ini berkontribusi hingga 92% keterlambatan proyek EPC menurut beberapa studi industri.
2. Rework akibat Kesalahan Konstruksi
Pekerjaan ulang atau rework terjadi ketika ada kesalahan dalam tahap konstruksi yang memaksa proyek mundur. Kesalahan ini sering disebabkan oleh perencanaan teknis yang kurang matang dan pengawasan mutu yang lemah. Rework bukan hanya memakan waktu, tetapi juga menyebabkan pembengkakan biaya. Dampaknya? Sekitar 91% proyek EPC mengalami keterlambatan karena rework.
3. Konflik antara Kontraktor dan Subkontraktor
Kurangnya koordinasi antara tim utama dan subkontraktor dapat memicu konflik, terutama jika tanggung jawab tidak jelas. Hal ini mengganggu alur kerja dan menyebabkan keterlambatan dalam jadwal pelaksanaan. Penelitian menunjukkan bahwa 88% proyek mengalami konflik internal seperti ini, yang sering kali berujung pada delay dan overbudget.
4. Penjadwalan yang Tidak Realistis
Banyak proyek EPC yang gagal karena penjadwalan proyek yang terlalu optimistis. Tanpa data historis, tim manajemen sering menyusun timeline yang tidak sesuai dengan kapasitas aktual di lapangan. Hal ini menyumbang hingga 85% penyebab keterlambatan proyek EPC.
5. Proses Pengadaan Material yang Terhambat
Pengadaan material yang lambat atau tidak tepat waktu merupakan faktor keterlambatan proyek EPC yang sangat krusial. Hambatan bisa berasal dari approval internal, masalah pada vendor, keterlambatan produksi, pengiriman, bahkan clearance bea cukai. Diperkirakan, 84% keterlambatan proyek EPC dipengaruhi oleh masalah pengadaan.
Solusi bababos untuk Menghindari Keterlambatan Proyek EPC
Sebagai mitra investasi proyek, bababos hadir untuk menyelesaikan masalah internal yang sering memperlambat jalannya proyek EPC. Kami memberikan limit pembiayaan sejak proyek masih di tahap perencanaan, sehingga Anda tidak perlu menunggu modal cair untuk memulai eksekusi.
Kami juga menyediakan sistem Virtual Escrow Account (VEA)—solusi pembiayaan terpusat dan transparan untuk material dan tenaga kerja. Dengan pendekatan ini, proyek dapat berjalan efisien dan terstruktur dari awal hingga akhir.
Tak hanya itu, dengan jaringan pemasok luas dan sistem procurement digital, bababos memastikan pengadaan material tepat waktu, harga kompetitif, dan kualitas terjamin. Tim Anda pun bisa fokus pada manajemen proyek tanpa tersendat urusan logistik dan pembayaran.
Proyek EPC Tepat Waktu Dimulai dari Pengadaan yang Cerdas
Dengan memahami berbagai faktor keterlambatan proyek EPC, Anda bisa menghindari kerugian besar. Bersama bababos, jadikan proyek Anda lebih lancar, scalable, dan bebas drama finansial.
👉 Konsultasi sekarang:
📞 0851 8667 8078 (Project Investor Team)
📧 marketing@bababos.com
🌐 www.bababos.com
Leave a Reply